|
Alasrame.blogsport.com |
Segala puji hanya bagi Allah Ta’ala yang telah menciptakan rasa cinta
di hati hamba-hambaNya. Cinta dengan karakteristiknya yang khas, akan
mampu menciptakan segala rasa pada diri seorang anak manusia: rasa yang
indah, semangat, kemauan, berkorban, saling mengerti …
Dan…
saat Allah jadikan pernikahan sebagai saluran cinta yang halal, maka
keindahan itu menjadi semakin sempurna, bahkan bernilai ibadah di
sisiNya…
Khusus cinta dua insan yang terjalin dalam
bahtera rumah tangga, maka perlu diupayakan untuk menjadikan cinta itu
semakin berkualitas dan dewasa, bahkan mampu mengantarkan pada keridhaan
Allah dan surgaNya…
Cinta Kurang Dewasa
Cinta
ini hanya bertolok ukur pada tatanan fisik semata, dan berhenti di
sana… Dibangun di atas egoisme pribadi, dan menjadikan dunia dan
kenikmatannya sebagai tujuan akhirnya…
Cinta semacam ini
sangat rapuh, keindahannya hanya bersifat semu dan sesaat… Tak banyak
manfaat yang dirasakan oleh manusia dari rumah tangga dengan warna cinta
seperti ini…
Cinta Dewasa
It’s
the amazing of love… Cinta yang lahir dari ilmu dan iman yang kokoh.
Terpancar dari hati sanubari, dan bahkan mampu ‘mendaki’ ke langit tuk
menjadikan Allah Ta’ala sebagai muaranya yang tertinggi… menjadikan
ridhaNya sebagai tolok ukur dalam mencintai seluruh manusia, termasuk
pasangan hidupnya… Dengan semangat ibadah dan kerinduan meraih surgaNya,
cinta itu akan mengalir ke dunia…
Cinta inilah yang kan
melahirkan ketenangan hidup sejati, menjadi pembangkit energi tuk
melahirkan karya-karya keumatan yang luar biasa, serta prestasi hidup
yang kan terukir indah dengan tinta sejarah…
Cinta ini kan
melahirkan kesabaran tanpa batas dan ketawakalan yang paripurna, hingga
segala pahit getir ujian kehidupan, tak menggetarkan pijakan kakinya di
dunia ini.. Seberat apapun pengorbanan dantuntutan perjuangan, kan
ikhlas dijalaninya…
Kedewasaan Cinta
Saat
Dia menjadi dasar dan tujuan cintanya, maka segala hal dalam rumah
tangga kan dikendalikan atas dasar ini. Hubungannya dengan anggota
keluarga senantiasa berpijak pada rambu-rambu syariat, selalu
mengindahkan aturanNya…
- Kan Kuterima Dia Apa Adanya
Saat
akad nikah telah berlangsung, sambutlah pasangan hidupmu dengan segenap
kesiapan dan teimalah dia apa adanya. Penerimaan tulus akan segala
kekurangannya akan melahirkan perasaan saling menghargai…
Jiwa yang kurang bijak akan selalu mengungkit kekurangan pasangannya, padahal… tiada yang sempurna di dunia ini…
- Bersamaku Kau Semakin Maju
Alangkah
indahnya, jika berlalunya tahun-tahun pernikahan kan berbanding lurus
dengan peningkatan kualitas diri kita dan pasangan hidup kita.
Romantisme yang ada, bukanlah semu belaka, keceriaan yang tercipta,
bukanlah sesuatu yang sia-sia..
Semua agenda kehidupannya selalu memperhatikan kemajuan pasangan hidupnya…
Berbahagialah
mereka yang setelah sekian tahun menikah telah merasakan sekian banyak
kemajuaan, untuk kehidupan dunia dan akhirat..
Bersedihlah mereka yang tahun-tahun kehidupan pernikahannya justru berbuah kemunduran dari berbagai sisi kehidupan…
Kebanyakan
yang mendorong manusia untuk menikahi seseorang disebabkan karena ingin
mendapatkan sesuatu dari pasangannya, entah itu ketampanan, kecantikan,
kekayaan, kecerdasan dan keluasan ilmunya, walau ini semua tidaklah
dilarang…
Semakin besar harapan yang dipancang pada awal pernikahan, akan makin besar pula potensi kecewa yang akan didapat….
Ubahlah
paradigma cinta dari meminta menjadi memberi… “Aku berumahtangga
dengannya, agar aku bisa membuatnya lebih baik, agar aku bisa
membantunya untuk lebih taat, lebih sukses… “
Suami
isteri memang saling memiliki, namun harus disadari dengan beanr, bahwa
pasangan hidup kita adalah milik Allah… Dia mempunyai tugas-tugas
keumatan, waktunya tidak hanya untuk kita. Relakan waktu, tenaga,
fikiran, harta dan jiwanya jika ummat memerlukan keberadaannya di tengah
mereka..
Dan… kelakpun… dia kan kembali untuk menghadapNya…
- Pengorbanan dan Kesabaran
Kedewasaan
cinta berbuah pada kesabaran dan ketawakkalan yang paripurna. Tiada
satupun musibah dan ujian dalam rumah tangga yang kan mampu meruntuhkan
iman dan jati dirinya. Hanya keyakinan padaNya, bahwa Dia Maha Sempurna
ilmuNya dan Maha Adil KetetapanNya..
Bahkan dia mampu menikmati badai ujian dalam musibah karena berharap pahala dari kesabarannya..
Tidaklah
ujian itu datang, dan dia bersabar, kecuali Allah akan angkat
derajatnya dan mengampuni dosa-dosanya, kelak… dia kan menghadap Allah
dalam keadaan dicintaiNya…
- Karya, Prestasi dan Sinergi
Dunia
adalah ladang tuk mengumpulkan bekal akhirat, rumah tangga juga harus
dapat menjadi ladang kebaikan dan pahala… Jadilah tim hidup yang kompak
dan solid tuk meretas kehidupan bersama di dunia, abaikan dominasi ego
tuk mewujudkan karya bersama.. dunia akhirat…
- Di Surga Kita Kan Bertemu…
Mencintai
pasangan hidup dengan tulus, menyemangatinya dalam kebaikan, menjaganya
dari keburukan… agar cinta itu tak kan berakhir… saat jasad ditimbun
tanah… karena, …
Cinta itu kan terus berlanjut, hingga di surga kita kan bertemu…
Semoga Bermanfaat...